Hai Sahabat Albirru,,,,
Tanaman
cabai dapat tumbuh baik saat musim kemarau maupun musim penghujan, dengan
keuntungan dan kerugian yang berbeda. Musim kemarau seringkali menyebabkan
serangan kutu, virus, dan hama, sementara musim hujan dapat mengakibatkan
penyebaran penyakit oleh jamur dan bakteri.
1. Keadaan
lahan
Saya
hanya menggunakan dua bahan pupuk dasar, yakni petrocas dan SP36. Ini dilakukan
sebagai tindakan pencegahan terhadap serangan penyakit patogen khususnya saat
musim hujan. Dari pengalaman yang saya miliki, penggunaan kedua bahan tersebut
dapat mengurangi tingkat kelayuan pada tanaman cabe. Seperti yang diketahui,
kelayuan didominasi oleh penurunan pH tanah akibat hujan deras yang tinggi,
yang memfasilitasi pertumbuhan pathogen penyakit dengan mudah. Petrocas
(Kalsium) akan membantu meningkatkan dan menjaga kestabilan pH tanah agar
berada dalam keadaan netral atau stabil. Ini membuat pathogen penyakit menjadi
tidak nyaman, sehingga serangan dapat diminimalkan. Di samping itu, dengan
tingkat pH yang tepat, tanaman menjadi lebih mudah menyerap nutrisi yang
dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.Varian cabe yang
digunakannya adalah cabe ORI 212 dari AURA SEED. Pertumbuhan tanaman pada
awalnya berjalan dengan baik. Kondisi berubah ketika tanaman mulai membentuk
cabang V sekitar 35 hari setelah tanam, di mana daun tiba-tiba mengkerut baik
ke arah atas maupun ke bawah. Tersangkanya akibatnya mungkin disebabkan oleh
serangan hama tungau dan thrips. Masalah semakin menjadi-jadi karena beberapa
tanaman terinfeksi virus kuning.Saya hampir gementar dengan meningkatnya
serangan hama yang terus-menerus. Penggunaan insektisida berbahan aktif
abamectin dan piridaben oleh saya untuk mengendalikan hama awal belum
menunjukkan hasil yang signifikan. Berkat ketekunan dan kecerdasan yang luas,
akhirnya saya berhasil menemukan solusi yang efektif dan tanamannya pulih
sepenuhnya.
2. Penyelidikan
tentang bagaimana mengendalikan hama
Sadar
akan adanya serangan hama pada tanamannya, terutama dari tungau dan thrips. Saya
menggunakan insektisida yang mengandungi abamectin, bahan aktif yang terkenal
berkesan untuk menghapuskan thrips. Dosis yang dipakainya sesuai dengan
petunjuk dosis yang tertera di kemasan, yakni sebanyak 0,5-1 ml per liter.
Untuk menangani serangan tungau, ia menggunakan insektisida dengan bahan aktif
piridaben dalam dosis 1 ml per liter. Kedua insektisida tersebut sayanggapnya
cupuk efektif dalam mengendalikan serangan hama pada tanaman, namun kurang
efektif untuk memulihkan kondisi daun tanaman.
3. Pemulihan
pertumbuhan daun yang bergelombang
Daun
yang terkena hama mengalami kerusakan pada fisik dan struktur selnya. Inilah
yang membuat pertumbuhan tanaman kurang optimal. Menyadari hal tersebut, saya
menambahkan bahwa nutrisi yang mengandung unsur mikro esensial dalam bentuk
chelated, mudah diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai katalisator dalam
berbagai proses metabolisme tubuh tanaman. Seketika, daun tanaman yang tadinya
kusut terlihat semakin membaik saat diberikan VITARON SL dengan dosis 1-2 ml
per liter air. Penggunaan produk ini dengan konsisten akan memberikan hasil
yang signifikan.Proses pemulihan daun tidak hanya di situ saja, tetapi juga
dipercepat dengan penambahan zat pengatur tumbuh yang mengandung hormon auksin,
sitokinin, dan giberellin. Saya memberikan dosis hanya sebanyak 1 ml per liter
dan hanya sayaplikasikan dua kali. Memberikan ZPT memiliki dampak besar pada
proses pemulihan dan pembentukan daun baru, namun perlu diingat untuk tidak
menggunakannya secara terus-menerus agar tidak mengganggu keseimbangan
pertumbuhan tanaman dan membuat tanaman menjadi berair. Penyebab saya hanya
menggunakan ZPT sebanyak 2 kali adalah karena perkembangan tanaman telah
membaik.Penggunaan keempat bahan tersebut dapat diterapkan secara bersamaan
atau dicampurkan. Ini dilaksanakan guna mengirit waktu, energi, serta dana. Saya
menyemprot tanaman secara rutin setiap 7 hari sekali hingga tanaman pulih
kembali. ZPT ini hanya dipakai dua kali semprot saja.
4. Pengurusan Virus Kuning
Beberapa
tanaman milik saya mendapat serangan penyakit kuning, sama seperti yang sering
dikeluhkan petani cabai pada umumnya. Saya tak terlalu memikirkan hal itu,
malah dibiarkan begitu saja tanpa dicemaskan. Tanaman saya masih mampu
berproduksi dengan baik meskipun terkena serangan virus kuning. Virus hanya
menyebar melalui vector yang membawanya, jadi fokus utamanya adalah mengendalikan
vector pembawanya. Trik istimewa saya menggunakan penyemprotan seperti yang
kami jelaskan sebelumnya untuk mengendalikan hama tanaman, tetapi khusus untuk
tanaman yang terinfeksi, dosisnya ditingkatkan atau tanaman dibasahi
sepenuhnya.Dengan ketekunan, kesabaran, dan semangatnya, saya berhasil meraih
kesuksesan yang memuaskan. Tanaman saya tumbuh dengan baik dan menghasilkan
hasil yang melimpah.
0 Post a Comment:
Posting Komentar