5 Cara Mengolah Tanah untuk Lahan
Hai Sahabat Albirru….
Berikut adalah lima teknik pemrosesan
tanah yang biasa digunakan oleh petani untuk pertanian.
1.
1. Clearing
of land
Langkah awal dalam mempersiapkan tanah
pertanian adalah dengan melakukan pembukaan lahan atau sering juga disebut
sebagai land clearing atau melakukan pembersihan lahan manual. Biasanya saat
membersihkan lahan, banyak orang akan terlibat, terutama jika lahan yang harus
dibersihkan cukup luas. Alat yang dipergunakan juga cukup sederhana seperti
cangkul, parang, sabit, dan sejenisnya. Hinggah kini, seiring berjalannya
waktu, proses pembersihan lahan juga dilakukan dengan bantuan mesin pertanian,
seperti traktor. Dengan demikian, pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat
tanpa memerlukan tenaga yang terlalu besar. Setelah lahan disiapkan dengan
baik, barulah dapat ditanami dengan berbagai jenis tanaman pertanian.
2.
2. Penggaruan
tanah
Cara mempersiapkan tanah ini sebenarnya
hampir mirip dengan metode land clearing, tetapi lebih fokus pada penggunaan
alat tradisional seperti garu dan cangkul. Tujuannya adalah untuk meratakan
gundukan tanah yang keras di lahan tersebut. Apabila gumpalan tanah telah
terurai dengan rata, ia akan menjadikan struktur dan tekstur tanah lebih sesuai
untuk ditanami tanaman dengan lebih lancar. Sebaiknya dilakukan pemupukan
terlebih dahulu sebelum melakukan penggaruan tanah, menurut para ahli
pertanian. pemberian Pupuk yang dimaksud di sini adalah baik pupuk organik
atau pupuk anorganik. Ketika terjadi penggemburan
tanah, pupuk akan teraduk secara merata pada lapisan tanah yang sudah
disiapkan.
3.
3. Pemupukan
dilakukan untuk memberikan nutrisi
tambahan pada tanaman.Selanjutnya dalam proses penyiapan tanah untuk lahan
pertanian adalah melaksanakan pemupukan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesuburan unsur hara di dalam tanah tersebut. Jika pemupukan dilakukan lebih
awal, ini akan mendorong akar untuk tumbuh lebih dalam. Terdapat baiknya
menggunakan pupuk yang telah direkomendasikan.Sebagai contoh, untuk pupuk makro
tunggal seperti Urea, SP36, dan juga pupuk makro majemuk seperti NPK 15 yang
sesuai dengan kebutuhan tanaman. Anda juga dapat mengaplikasikan pupuk kandang.
Jika tanah diketahui berasam saat pemupukan, tambahkan kapur dolomit dengan
menaburkannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tingkat keasaman tanah di
lahan pertanian.
4.
4. Pembajakkan tanah
Kamu bisa melakukan hal ini setelah
hujan turun atau bahkan sebelum hujan. untuk Pembajakan tanah sangat tepat bagi
tanah dengan struktur yang tidak terlalu keras maupun lembek. Masyarakat
agraris di pedesaan seringkali tetap menggunakan metode tradisional dalam
membajak sawah, seperti memanfaatkan sapi atau kerbau untuk mengoperasikan alat
bajak.Bagi petani modern, pembajakan tanah dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi pertanian mutakhir seperti traktor. Dua cara itu sebetulnya bagus
dilakukan di segala jenis kondisi tanah. Meskipun, penggunaan traktor dalam
pembajakan lahan dianggap lebih efisien dan cepat, hal ini dapat memberikan
manfaat berupa penghematan waktu dan tenaga bagi para petani.Alat untuk
mengubah format.
5.
5. Metode
konversi
adalah teknik pengolahan tanah yang
mungkin tidak begitu diminati oleh petani. Karena program ini hanya dijalankan
setahun sekali untuk daerah ramai dan dua tahun untuk daerah yang sedang ramai.
dan Teknik konversi sendiri terbagi menjadi dua bagian yakni olah tanah minimum
(OTM) dan olah tanah strip (Strip Tillage).Olah Tanah Minimum (OTM) adalah
teknik pengolahan tanah dengan mengurangi frekuensi pengolahan, entah itu
dilakukan setiap satu tahun atau dua tahun sekali. Untuk pengolahan tanah
strip, pengolahannya hanya dilakukan pada alur yang akan ditanami. Strip atau
alur tanaman ini dibentuk sesuai dengan keadaan permukaan tanah. Bagian yang
akan diolah adalah barisan yang telah ditanami benih.Begini penjelasan mengenai
bagaimana mengelola tanah untuk area pertanian yang bisa Saudara lakukan.
Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan memperluas pemahaman Anda.
0 Post a Comment:
Posting Komentar